Kamis, 24 November 2011

Medan

Medan, Sumatra utara adalah target gw dalam hidup, dan kota itu telah gw jumpai di awal november 2011... senang nya gw bisa kesana, mengenal suku asli, watak, kebiasaan, makanannya dan acara pestanya...
Memang senang saat gw telah mendapatka tiket untuk kesana, banyak persiapan yang gw lakukan, agar tidak ada momen yang akan terlewati. Agak kaget pertama kali gw menginjakan kaki gw di polonia, bandara yang terlihat seperti terminal, orang-orang yang berbicara dengan kerasnya, mereka berbicara dengan otot, seakan tidak ada orang lain yang mendengarnya, dan dengan susunan yang tidak rapi... Dari bandara gw menuju kota pematang siantar yang ditempuh dengan waktu lebih dari 3 jam perjalanan, melihat lintas sumatra yang terlihat kejam disetiap jalur dan tikungannya... ingin sekali rasanya membawa kendaraan sendiri untuk menguji kelincahan akan track tersebut, jalan dipinggir hutan sumatra yang masih rindang akan pepohonan.

Sesampainya di P. Siantar gw diajak untuk bermalam di perkebunan kelapa sawit... tempat yang damai, sunyi dan sangat menyejukan hati...seakan ingin hidup lebih lama gw disana... karena benar ketenangan yang gw dapatkan. melihat para buruh bekerja, menyentuh hasil jerih payahnya seakan melengkapi pengalaman yang tak terlupakan.




Bukan hanya perkebunan yang terhampar disana, namun hamparan sawah ladang yang sangat luas dapat gw jumpai disekelilingnya... dengan panorama embun pagi terlihat indahnya alam semesta ini tercipta untuk manusia, kicauan burung dan suara angin seakan berbisik  dan selalu menyapa dengan senyuman.


Dan tanpa gw sadarin, pemandangan pohon ini sudah lama ada dimimpi gw... hanya saja baru bisa gw temukan tidak dalam waktu yang cepat. memang aneh rasanya menjumpai tempat dimana tempat itu pernah ada di mimpi...

Medan juga terkenal akan durian petruknya... durian yang sangat manis dengan biji yang kecil dan daging yang besar... beruntung gw bisa memetik dan memakannya secara langsung... karena musim durian pun hadir diwaktu yang tepat...
 

Bukan hanya durian yang menjanjikan disana, kulinernya juga sangat menantang bagi gw, karena cita rasa pedas selalu melekat disetiap masakan... Memang banyak tempat makan yang menyajikan daging-daging yang menggoda selera disetiap tingungan...





Kendaraan angkutannya juga istimewa... becak bermotor dengan mesin BSA peninggalan belanda, masih terawat dengan baik, sebagai ciri khas kota P. Siantar. Mesin yang dirakit tahun 1941 ini masih dapat melaju dengan cepatnya, suaranya yang bising merupakan alulan disetiap gang-gang disudut kota ini... memang heran gw melihatnya, di kota lain kebanyaan kendaraan jenis ini hanya dapat terhitung dengan jari, tapi disini saya melihatnya sebagai angkutan sehari-hari.

BSA 1941
Becak Motor


Dan toba adalah tempat terakhir yang gw jumpai disana. danau terbesar diasia tenggara ini memang sangat indah, panorama alam, kesejukan yang alami, dan kekuasaanNya sangatlah jelas terlihat... danau seribu cerita ini juga memiliki pandangan yang berbeda bagi setiap orang yang mengunjunginya. Inilah yang membuat gw bangga akan Sumatra utara. Sejujurnya masih banyak lagi cerita tentang kota ini yang ga bisa gw ungkapan dengan kata-kata, semuanya amatalah berkesan untuk perjalanan dan hidup gw, terima kasih Medan untuk kenanganmu

Lake Toba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan Jika memang layak untuk anda katakan, dan jangan katakan jika berat untuk anda katakan...