Senin, 03 Januari 2011

Pilihan

Kita datang itu untuk pergi...karna akan ada akhir disetiap ada awal...janganlah menjumpai jika tak berani untuk mengakhiri...bukanlah suatu pilihan jika kita tidak menyikapinya, dan janganlah menyesalinya jika kau mengtahui resikonya dari awal. karna sesungguhnya setiap langkah kita adalah mengandung dua pilihan.
begitu juga cinta, yang tak terdefinisikan...cinta bukanlah sebuah pilihan, cinta juga bukan sebuah jalan...kehadirannya bisa menyiksa, bisa juga memberi bahagia. begitu pula dengan kepergiannya ada yang bahagia dan ada yang menderita. karna tak ada yang abadi di dunia melainkan kuasaNya. semua yang menjadi jalan kita adalah kehendakNya, tugas kita adalah memilih dari pilihan jalan yang kita tempuh. sehingga takdir kita adalah memang jalan yang kita pilih. semua harus berdasarkan usaha dan kemampuan kita...banyak dari mereka yang menyalahkan takdir, sebenarnya bukan takdir yang salah, tapi...kesalahan mereka menentukan pilihan disetiap ada keputusan...berfikir memang jalan terbaik sebelum mengambil sebuah keputusan, namun berfikir terlalu lama itu akan menjadi sebuah pilihan walau kita belum menentukan. menurut saya manusia itu adalah mahluk lima dimensi. dimensi pertama itu ada, dimensi kedua terbayang, dimensi ketiga terlihat, dimensi keempat tersentuh dan dimensi kelima adalah terasa. ruang yang membawa lima dimensi itu adalah nyawa. itulah kebuah kesempurnaan namun tidak berarti keabadian. dan pemberian nyawa bukanlah pilihan yang kita inginkan, karna kita ada bukan karna pilihan, namun kita ada untuk memilih dua dari pilihan tersebut. kita memang terpilih untuk itu.
DAN JANGANLAH KAU MEMILIH JIKA TAK INGIN MENJADI PILIHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan Jika memang layak untuk anda katakan, dan jangan katakan jika berat untuk anda katakan...