Mimpi ketemu kuntilanak

Malam kemarin gw mimpi diatas kasur yang gw tidurin kuntilanak terbang diatas gw tidur... dan gw cuma beranggapan itu hanya sekedar mimpi.. tapi... tadi malam 13/10 mimpi itu berkelanjutan, kuntilanak itu kembali terbang di atas gw tidur dan tiba-tiba ia menepuk pundak gw, ia pun memanggil gw "nu..." dimimpipun gw tersentak langsung menoleh dan berkata :
Gw     : mamah...??
Kunti : iya nu.. ini mamah
Gw     : mamah kenapa...?? Kok jadi kunti..
Kunti : iya nu... mamah jadi kunti
Gw     : ga mungkin mamah jadi kunti, kan td siang kita smsan..
Kunti : tapi ini mamah (sambil ia terbang menunjukan bahwa ia kunti)
Gw     : sini turun, jangan terbang2
Kunti : (duduk disamping gw)
Gw     : lo siapa...?? Kok nyamar jadi nyokap gw...??
Kunti : nu.. ini mamah (masih tetep ngotot)
Gw     : ga mungkin... udah lo ngaku aja sebenernya lo siapa, jangan ngaku2 jd nyokap gw
Kunti : emang kalo sy tunjukin siapa sy, km ga takut...??
Gw     : ngga lah.. gw ga takut sama kunti
Kunti : beneran km ga takut
Gw     : beneran ngga.. Udah tunjukin siapa lo sebenarnya, ga usah nyamar2...
Kunti : bener ya, km ga takut kalo sy tunjukin siapa aslinya sy..
Gw     : iya...
Kunti : (sambil menutup wajahnya dengan rambutnya yg panjang)
Gw     : jangan ditutup wajahnya, percuma gw ga ngeliat dan kenalin
Kunti : (perlahan dia buka wajahnya yg teralingkan rambut)
Gw     : nih wajahnya cantik kok, kenapa harus nyamar...??
Kunti : biasanya kan orang2 kalo liat kunti pada takut trus kabur... makanya sy nyamar jd ibu km
Gw     : udah tenang aja, gw ga takut kok.. sekarang apa tujuan km...??
Kunti : sy hanya ingin dekat km
Gw     : mau ngapain...?? Alam kita berbeda, km ga boleh deket2 sama gw
Kunti : pokonya sy cuma mau ada dideket km
Gw     : jangan, nanti kalo gw deket sama cewe lain, km nanti marah..
Kunti : (terdiam dan sedikit kecewa) sy cuma mau dekat km
Gw     : jangan ya...
Gw     : nama lo siapa...??
Kunti : nama saya ninda
Lama gw bercengkrama dengan dia... sampai dia berkata, "waktu sy sudah mau habis, sebentar lagi matahari keluar". Sedikit ngga percaya gw, dan dia berkata lagi "kita ketemu lagi besok malam ya... sy cuma mau dekat km..." tiba2 dia menghilang dan alarm harian gw bunyi... dan gw liat jam menunjukan pukul 05.30
Gw langsung kebangun dr tidur gw, merinding bulu kudu gw.. sempat berfikir, apakah yg baru saja terjadi itu kenyataan atau memang hanya bunga tidur, tapi nampak nyata di alam gw...

Gw ga tau apa arti mimpi ketemu sama kuntil anak
Semoga saja itu pertanda baik buat gw atau keluarga gw...

Lelah

Lelah ku membayangimu
Sementara kau hanya memandang keatas
Tanpa sedikitpun melirik kearah bayangmu
Langkah hidupku tak boleh terhenti disini
Cuma hanya karna kehadiranmu
Berat memang berat saat melintasimu
Melepasmu dengan sia dan percuma
Harus kulakukan itu smua untuk didepan hariku nanti
Pelangimu membutuhkan hujan...
Dan hujanku nampaknya bukan untuk engkau
Karna teriknya hatimu tidak mengundang mendungunku
Terlalu terjal jalan yang kan kita alami
Jikaku memaksa akan keutuhan sisi hatimu
Smua akan terbias nanti
Kau kan tau besarnya tulusku
Disaat diri ini tlah jauh darimu
Inilah saat dimana ku berpamit
Agar kau tak terluka olehku
Bukan karna bosan atau jenuh
Memang tak pantas aku bersanding denganmu
Jauh dicerminan hati ini menilai
Terlalu tinggi kau tuk ku raih

Peka

Dia ga peka...
Dia juga tidak tahu...
Mungkin dia tak mengerti...
Atau memang dia Sudah tahu...
Namun dia seolah tahu...
Dia berakting atau memang itu dia yang sebenarnya
Aku diam...
Tak bertindak dan mengambil langkah
Aku dibodohi teman...
Aku yang pengecut...
Tapi ini aku...
Yang memang seperti ini
Tak ada sikap dan datar
Sementara dadaku berdetak kencang
Karna sia pun akan kuraih...
Ketika semuanya terungkap
Itu yang terprediksi di pemikiranku
Atau memang cuma pesimis yang besar
Jera akan pengalaman hidup
Itu yang membatasi langkahku
Tak berani ambil resiko
Diperang yang belum kulalui
Semua kusadar akan sirna
Karna bisunya ucapanku
Selalu terpaku oleh kehadiranmu
Sementara kau ada disisisiku
Aku takut... aku belum siap
Mengadapi langkah setelah terutara
Apapun itu hasilnya nanti
Aku tidak berani...
Inilah aku, yang sangat merindukan
Namun terhalang oleh diri sendiri

Tak sanggup

Sulit rasanya menerima...
Semakin kumenghindari...
Pekat bayangmu menyelimuti...
Tersiksa batin kualami...
Setiap kupejam mata ini
Wajahmu terus tersenyum dan menyapa
Ingin kuberlari menjauh pergi
Tersenggahku menatapi hari
Imajiku tak berhenti
Walau sakit yang menghiasi
Mengapa kau yang hadir...??
Mengapa kau tak kumiliki...??
Peran ini tak sanggup kulakoni
Mengiris hati diruang tersendiri
Sudah cukup sudah tuk diakhiri
Kuterima pahit kenyataan ini
Ku memang bukan pejuang
Karna tak mampu mengungkapkan
Mengutarakan apa yang ada diselatan
Derajatmu melebihi batas kemampuanku
Itu alasan kau tak nyata dimimpiku
Dan kau itu DIA...
DIA yang selalu tersindir
DIA yang terkaji diteman
Hanya ku dan mereka yang tahu
Tentang istimewa dirimu

Renung

Dulu... waktu masih bersama dan saling mencinta, diri ini tak pernah menulis kata romantis... dan dari dulu semenjak kenal cinta, tak ada imajinasi tetang indahnya cinta...
Mengapa setelah lama tidak merasakan cinta, tidak saling memberi, tidak pula merasakan kasih sayang... kata puitis timbul.. namun kata itupun tidak mencerminkan dan memberikan kenyataan.. sesungguhnya harapan, mimpi tidak pasti menjadi nyata...
Apakah dengan cara ini hati dapat terhibur...?? Siapa yang salah dalam mengkajinya...??
Seperti mencari jarum ditumpukan jerami, begitu pula menemukan mutiara hitam didalam lumpur... diam salah bertindakpun butuh kerja keras dan kesabaran... dan smua itu belum dilakukan... karna kenyamanan akan kesendirian...
Bagaimana bisa mengubah keadaan tanpa tindakan dan doa...?? Itu hanya harapan orang bodoh yang tidak ingin melangkah maju... jangan pernah menyentuh bulan jika hanya menatap dan merenunginya...
Semua bisa tercapai dengan niat dan kemauan serta adanya motifasi...

Pesan tersirat untuk

Masaku tlah berlalu
Tidak saatnya untuk lagi bermain
Serius dan sungguh yang kucari
Demi masa depan kelaku nanti
Tak sempat lagi untuk memilih
Disaat silih bergantinya waktu
Siapapun kau yang berlalu
Kubutuh kejujuran dan kepercayaanmu
Untuk memempati ruang hatiku
Kan kujaga hatimu jika kau memahami
Sungguh begitu besar rasa yang kuberikan
Percayalah akan kekuatan yang terpendam
Bukan inginku ada diposisi ini
Keadaan yang memaksa
Waktu yang menuntutku
Untuk mengambil sikap di kedewasaan
Ku tak mau tuk salah langkah lagi
Menerobos di lubang yang pernah kulalui
Merasakan pahit dan kenangan yang menghabat
Hidupku kan kuserahkan semua
Jika tulusmu putih dan murni
Hanya untukmu pesan tersirat ini...

Sendiri

Saat air mata membasahi bumi
Takan bisa menghapus sang pedih
Akupun tak bisa Saat kau meminta
Tuk bangkitkan lagi Yang tlah lama mati
Biarlah semua berlalu seperti waktu
Dan kini hadapi semua walaupun itu perih
Ini bukan akhir dunia dan bukan segalanya
Janganlah berhenti Sampai akhir nanti
Semuanya kan pergi walau tinggalkan perih
Raihlah apa yang ingin kau gapai
Petiklah satu bintang dilangit
Bawa dan dekaplah untuk teman hidupmu
Maafkan aku yang hanya bisa mendoakanmu
Disaat kau membutuhkanku nanti
Karna memang bukan dirikulah yang ternanti
Pergilah pergi dan kutahan rasa perih ini...
Biarkan kusendiri jalani smua ini
Jangan lagi kau lihatku nanti
Tak pantas bayangku ada dibenakmu
Agar kau tak terbeban oleh apa yang pernah ku rasa

Bodoh

Tak ternilai aku dimatamu
Khayalku terlalu tinggi tuk meraihmu
Hanya impi yang setia menemani
Hanya bisa kutatap rembulan itu
Disaat ia bulat dan menerangi malam
Tak mampu ku gapai smua didirimu
Didingmu terlalu kokoh tuk kubentang
Dan ku pun bukan sosok imajimu
Sebelah kutepukan hati ini
Sendiri lagi yang kualami

Mengapa aku ini bodoh...??
Berharap pada suatu yang tak kusanggupi
Ku tak menyadari jati diri ini
Ku bukanlah apa... dan ku bukan siapa....
Mengapa aku bodoh...??
Sadarku telat... disaat hati ini merekah
Kumenyiramnya dengan kepalsuan
Terluka lagi dicerminan jiwa...
Aku memang bodoh...!
Tak sepantasnya aku bermimpi
Bukan kewajaran bersanding denganmu
Takan nyata apa yang kuharapkan
Karna takan mampu juga kumenyatakan
Cukup sudah alasan untuku dekat denganmu
Inginku kemas yang kurasa
Dan kutinggal di samudra
Kulupakan smua yang terjadi
Agar bodohku tak terlalu dalam.