Selasa, 23 Agustus 2011

Bukan Saya

0 komentar
Memang bukan saya yang meminta untuk dilahirkan
Memang bukan saya yang bisa menemani disetiap waktunya
Memang bukan saya yang selalu memahaminya
Bukan saya juga yang menghibur dikala sedihnya

Saya hanya mengenalnya, mendekatinya, dan membiarkan rasa cinta itu tumbuh
Saya pula ingin menjaganya, melihatnya tersenyum dan menjaganya selalu
Namun bukan saya yang dinantikannya
Namun bukan saya impiannya
Bukankah saya hanya sekedar musang
Yang hanya keluar dan menanti rembulan
Yang takan pernah sekalipun tersentuh walau hanya lewat mimpi

Bukan saya yang saya mau
Bukan mau yang saya ingin
Tapi hanyalah saya yang tulus memberikan segalanya
Dimalam tanpa purnama

Saya yang kecil ini, takan mampu mencapai langit
Saya yang nista ini takan terlihat suci
Saya yang hina akan selalu ternilai hina
Tapi saya punya doa disetiap sujud saya
Doa yang meminta kebahagiaan bukan untuk saya
Untukmu yang merasakan dan mengetahui saya

Senin, 01 Agustus 2011

Ramadhan

0 komentar
Ramadhan telah tiba... Bulan suci yang selalu didambakan oleh kaum muslim. Bulan seribu bulan yang didalamnya terdapat malam yang mulia diantara semua malam. Segala macam pahala dilipat gandakan, bahkan tidurpun menjadi ibadah. 

Inilah bukti bahwa Allah sangat menyayangi umatNya, dimana kemudahan dan kasih sayangnya terlihat jelas. Kita dipacu untuk mencari dan berlomba mendapatkan segudang pahala untuk bekal kita nanti. 

Tapi bagiku, ramadhan adalah waktu kita untuk menciptakan atau mengasah senjata(iman) kita, dikala senjata(iman) kita rapuh atau berkarat dibulan sebelumnya, inilah saatnya kita mengasah atau membuat pedang baru. Pedang atau senjata(iman) yang kuat dan mampu membawa kita selalau berada di jalanNya, senjata yang mampu melawan segala nafsu, amarah serta dusta dibulan setelah ramadhan. Cuma inilah waktu kita yang tepat, karena selama ramadhan semua setan dan iblis terkurung, dan tak ada lagi penganggu manusia dibulan ini untuk mempertajam iman, sehingga tak ada lagi alasan bagi kita mempertumpul apa yang kita miliki. 

Ramadhan oh ramadhan... Banyak sekali ramadhan yang telah kulalui tanpa kusadari betapa bermaknanya kehadiranmu, itu karena kekuranganku dalam memahami agama. Namun kini ku sadar, ramadhan ini takan kusiakan disetiap detiknya, karna kita takan pernah tahu ini ramadhan terakhir kita atau kita masih bisa menikmati ramadhan ditahun berikutnya. 

Aku jadi berharap setiap bulan adalah ramadhan, namun ketika gema takbir berkumandang sepanjang malam, kesedihan itu datang, pertanda akhir ramadhan telah datang dan hari kemenangan menyambutnya. 

Banyak mereka yang menyambutnya dengan gembira, memakai baju baru, segala yang putih menyambut hari yang fitri, hari yang suci, hari yang bersih. Tanpa mereka sadari bahwa kesenangan akhirat kita telah berlalu... Tak ada lagi lipat ganda pahala, dan tidurpun tidak lagi menjadi ibadah. Dan mereka selalu optimis ramadhan berikutnya bisa mereka lalui kembali. 

Apapun dipikiran mereka... Itu penilaian mereka, dan aku tidak sedikitpun boleh menilai mereka. Setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda. Tapi inilah arti ramadhan yang baru kusadari, alhamdulillah ya Allah... Engkau masih memberikanku kesadaran dan kesempatan untuk selalu bertaubat kepadaMu.